Monday, May 22, 2017

Desain Interior dan Dekorasi Interior Rumah Untuk Sebuah Maket


DESAIN INTERIOR DAN DEKORASI INTERIOR RUMAH UNTUK MAKET


 
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didaarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik.
 Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara


Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

   Pertama, perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.


   Kedua, perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
   Ketiga, perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.


A. PENGERTIAN DEKORASI INTERIOR
1. Dekorasi Interior
Dekorasi  berasal  dari  kata  dalam  bahasa  Inggris  :  “decorate”  yang  berarti menghiasi sedangkan “decoration” disebutkan dalam sumber yang sama berarti   hiasan. (Echols, 2006:169).Di atas dapat kita ambil pengertiannya bahwa dekorasi terkait dengan kegiatan hias-menghias atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperindah sesuatu. Pengertian  dekorasi  interior  disebutkan  sebagai  berikut:  Interior  decoration  generally refers to something that deals with finishes, surfaces, furniture, and wall coverings.
Jadi dekorasi interior secara umum terkait dengan sesuatu yang menyangkut finishing (pengecatan, pelapisan), pengolahan permukaan, penataan perabot dan pelapisan dinding. Meskipun dekorasi adalah merupakan elemen kunci dari sebuah desain interior, akan tetapi tidak  secara khusus  memperhatikan  interaksi  dan  kebiasaan  manusia  yang merupakan
bidang kerjanya desainer interior. Pelaku kegiatan dekorasi disebut dekorator, dari kata dalam bahasa Inggris: decorator yang berarti penghias, sementara decorator interior diartikan sebagai penghias ruang. (Echols, 2006:269). Meskipun hanya bertugas menghias ruang, seorang dekorator interior dapat pula bekerja di berbagai bidang perancangan dan bekerja bersama dengan desainer interior dalam melakukan kegiatan perancangan seperti merancang showroom dan mendesain ulang tata ruang. Akan tetapi tidak ada persyaratan yang  mengharuskan  profesi  ini  harus  memiliki  ijin  resmi  dari  pemerintah  untuk berpraktek, sebagaimana pendapat di bawah ini:
An interior decorator may work in a variety of venues from a design showroom to a remodeling retail store. There is no government regulation regarding the work of an interior decorator.Dengan tidak adanya persyaratan perijinan maupun pendidikan formal di bidang dekorasi interior tersebut, maka siapa saja dapat menjadi dekorator interior.
B. Tujuan Desain Interior
Tujuan desain interior menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah untuk :
1. Memperbaiki fungsi
2. Memperkaya nilai estetika
3. Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan

B. ELEMEN DASAR INTERIOR
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), elemen elemen dasar interior adalah sebagai berikut :
1. Garis
Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu padatanda menerus yang dibuat disebuah permukaan. Titik adalah dasar terjadinya bentuk ruang yang menunjukkan suatu letak di dalam ruang. Titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena itu garis bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat digunakan untuk menunjukkan :
Ujung ujung garis
Persilangan antara dua garis bidang atau ruang
Titik pusat medan/ruang
2. Bentuk (form)
Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok geometris dua atau tiga dimensi yang memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi. Terdapat tiga bentuk primer yaitu lingkaran, segitiga,dan bujur sangkar.
Lingkaran merupakan suatu sosok terpusat ke arah dalam, pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat alaminya sebagai poros
Segitiga menunjukkan stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Namun jika salah satu sudutnya yang menjadi penumpu segitiga juga dapat tampak seimbang dalam tahap yang sangat kritis atau tampak tidak stabil dan cenderung jatuh pada sisinya
Bujur Sangkar m enunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan bentuk yang statis, netral, dan tidak mempunyai arah tertentu.Bentuk bentuk segiempat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar,yang berubah dengan adanya penambahan tinggi atau lebarnya.
a. Organisasi Bentuk
Berikut ini beberapa bentuk dapat ditambahkan dan dikelompokkan dalam beberapa kategori pengorganisasian
Bentuk yang ditambahkan sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk dominan yang beradadi tengah bentuk yang diatur dalam suatu deret yang berulang bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret dan berulang
Bentuk cluster,yaitu bentuk bentuk yang saling berdekatan atau bersama sama menerima kesamaan visual modular yang hubungannya satu sama lain diatur oleh grid grid tiga dimensi
b. Elemen Pembentuk Ruang
Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila salah satu diantaranya tidak ada maka tidak dapat disebut sebagai interior karena ruangan tersebut tidak dapat berfungsi dan dipergunakan dengan baik. Secara tiga dimensional, terdapat empat elemen dasar pembentuk interior yang terdiri dari tiga bidang dimensional (3D) yang akan membentuk volume (panjang x lebar x tinggi) sebuah ruangan :
Lantai sebagai bidang bawah penyekat
Plafon sebagai bidang atas diaplikasikan ke dalam tiga bidang dimnsional diatas juga perabot /furniture, biasanya berwujud kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan, vegetasi, lampu dll
3. Bidang (shape)
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas batas yang ditentukan oleh unsur unsur lainnya yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan membentuk sebuah bidang. Bidang hanya terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang geometris seperti lingkaran, persegi panjang, segi empat, segi tiga, dan sebagainya memiliki sebuah batasan yang jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh beberapa garis. Ciri ciri permukaan suatu bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk menunjukkan batasan sebuah ruangan. Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai bidang atap. Bidang atas merupakan unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur unsur iklim. Bidang atas juga merupakan bidang langit langit yang menjadi unsur pelindung ruang di dalam arsitektur. dinding vertikal secara visual paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang. pendukung secara fisik dan menjadi dasar bentuk bentuk bangunan secara visual. Bidang lantai merupakan pendukung kegiatanpengguna di dalam bangunan
4. Ruang (space)
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang dapat juga berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang memiliki panjan, lebar dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan arsitektur,suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam atau dibatasi oleh bidang bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang kosong.
5. Cahaya (light)
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal :
Menentukan atmosfer ruang
Mempengaruhi mood pengguna
Mendukung fungsi ruang
Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam ruangan.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri. Menurut perletakannya, pencahayaan dibagi menjadi :
Lampu lantai
Lampu dinding
Lampu plafon
Faktor faktor tata cahaya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: armatur cahaya dari lampu dalam armatur langit, dinding, lantai menempel atau digantung di langit langit
Dimensi atau ukuran luas ruangan
Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu : untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah ataupun penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu digunakan untuk menimbulkan kesan seolah olah seseorang sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya alami seperti lilin, lampu templok, obor dengan dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami untuk memamerkan atau memajang produk atau karya seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan direct lighting dan indirect lighting konsep less is more yang menggunakan cahaya buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam ruangan penggabungan penataan suara, cahaya, air, udara, vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah terhadap kualitas penataan sebuah ruangan
6. Warna (color)

Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan. Jenis warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier.
Tujuan dari warna menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah :
1.      Menciptakan suasana
2.      Menunjukkan kesatuan atau keragaman
3.      Mengungkapkan karakter bahan
4.      Mendefinisikan bentuk
5.      Mempengaruhi proporsi
6.      Mempengaruhi skala
7.      Memberikan kesan berat
7. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang. Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan kesan ruangan.
8. Tekstur (texture)
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat. Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan.
C. PRINSIP PRINSIP DESAIN INTERIOR
Didalam bidang desain interior, hal ini pun memiliki prinsip, yaitu ;
1.Unity and Harmony
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun dengan atau untuk mendukung tema.
2.Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan/balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian visuil dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama.
Aksen pun harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya. Keseimbangan terbagi 3 yaitu: simetris, asimetris, dan radial
3. Focal Point
Focal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Dalam suatu ruang bisa terdapat satu atau lebih focal point. Misalnya focal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan.
4. Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5. Details
Detail adalah hal hal yang terperinci yang akan diterapkan pada suatu desain interior misalnya pemilihan sakelar, tata cahaya ruang , letak pot bunga dan lainnya yang akan menambah nilai suatu ruang.
6.Skala dan Proporsi
Skala adalah suatu sistem pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur yang dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah, skala kejutan. Menurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan.
D. KONSEP INTERIOR
A. Definisi Konsep
Konsep adalah representasi mental yang menggunakan otak untuk menunjukkan klasifikasi terhadap berbagai hal di dunia. Konsep merupakan representasi mental yang memungkinkan seseorang menarik kesimpulan yang tepat tentang jenis entitas yang dijumpai pada kehidupan sehari hari.
B. Konsep Dasar Perancangan
Konsep desain sebagai ide kreatif dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan desain klien. Konsep desain dapat berupa desain grafis atau ide benda fisik yang mirip dengan prototipe. Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang digunakan untuk memecahkan permasalahan atau problematika desain. Secara subjektif, pencarian konsep adalah suatu tahapan proses kegiatan (ekplorasi) intelektual untuk menangkap sesuatu hal dengan panca indra secara objektif. Dapatdikatan konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur dalam suatu kesatuan. Beberapa prinsip yang hanrus diperhatikan dalam perencanaan interior antara lain :
Pengatuaran denah (lay out) sebuah bangunan dan penetapan ukuran atau dimensi yang diukur dengan skala tertentu yaitu metrik untuk skala Internasional (British, Indonesia) dan inchi (AS)
Penentuan tata warna dalam ruangan ruangan tersebut, Penentuan letak dan arah, Penyesuaian interior dengan elemen dasar pembentuk tata ruang dalam






C. Konsep Interior
Ada beberapa konsep yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :
1. Rustik

Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan kasar. Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang berbasis pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam gaya yang menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi. Desain rustik adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan.  Gaya rustik bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan sebagainya.Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang mengutamakan bahan alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen ruang. Dalam penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb. Desain interior rustik modern akan membuat pengguna ruang merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan perancangan suasna ruang agar terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah log kayu yang dibangun di daerah iklim kutub. Demi menghangatnkan diri, maka digunakan material yang sesuai dan compatible seperti logwood yang disusun di semua elemen ruang. Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan sebagainya serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
2. Konsep Klasik

Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan Romawi dimana konsep ini berbasispada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi yang sempurna. Desain klasik tidak termasuk elemen modern dan pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik berangkat dari tradisi. Sebuah ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak titik fokus. tungku api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus yang sering digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan mewah. Konsep ini sering digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna karena menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau. Kekurangan konsep klasik terletak pada penggunaan material yang lebih banyak dan tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya.
3. Konsep modern minimalis

Desain interiordengan gaya minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing lagi gaya minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920 silam, desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti saat ini. Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai banyak dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2000 sampai sekarang. Banyak orang beranggapan bahwa konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan ruang sederhana namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang. Padahal konsep sejati dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan utama dari munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri. Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
4. Konsep futuristik

Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada ruang berarti citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan pemahaman desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain yang bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya adalah pada harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/ material logam dan kombinasinya sebagai finishing akhir
5. Konsep Eklektik

Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.


E. PERBANDINGAN DESAIN INTERIOR DAN DEKORASI INTERIOR
Bedasarkan uraian sebelumnya, maka perbandingan antara desain interior dan dekorasi nterior dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yang dibuat oleh Lisa Whited IIDA/ASID yang menggambarkan perbedaan antara desainer interior dan dekorator interior.
Item
Interior Designer
Interior Decorator
Furniture
Merancang bentuk perabot dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya, keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih rel laci, engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan dalam ruang
Memilih gaya, finishing dan penempatannya dalam ruang.
Penutup Jendela/Window covering
Menentukan tipe dan gaya yang tepat berdasarkan atas pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api, perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.
Memilih warna dan tekstur, merancang gaya
Benda seni dan aksesoris/Artwork and accesories
Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni tersebut pada dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh dan melukai seseorang.
Memilih dan menempatkan benda-benda seni dan asesoris ruang
Finishing dinding/Wall finishes
Memilih jenis yang tepat berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api, memastikan bahwa wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan alergi, dan tidak beracun
Memilih warna, gaya, tekstur finishingnya.
Tanaman /Plants
Memilih jenis tanaman yang seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan manusia terutama anak-anak kecil.
Memilih dan menempatkan tanaman beserta wadahnya.
Rencana Ruang/Floor Plan
Menggambarkan rencana ruang yang menunjukkan letak perabot  yang sesuai dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang.
Menggambarkan rencana ruang yang menunjukkan letak perabot  yang sesuai dengan keinginan klien
Pencahayaan/Lighting
Memilih jenis dan bentuk lampu berikut kekuatannya sesuai dengan fungsi dan kesan yang diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu berikut pengontrolnya.
Memilih bentuk lampu
Lantai /Floor
Menentukan bahan,bentuk dan warna serta pola lantai yang tepat berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan, ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan (tidak licin)
Memilih jenis, warna, tektur dan pola lantai

2.2 PERBEDAAN ELEMEN DEKORASI INTERIOR UNTUK RUMAH TEMPAT TINGGAL, KANTOR, DAN RUANG PUBLIK.
Pengetahuan akan elemen-elemen dasar ini harus diketahui oleh setiap desaigner interior. Gunanya untuk memunculkan kriteria-kriteria desaign sesuai setiap elemen. Selain itu, kita dapat memahami elemen yang perlu di pertimbangkan dalam desain interior akan bisa menggambarkan standart interior yang baik. Berikut ini perbedaan-perbedaan  elemen-elemen dasar desain interior yang perlu kita ketahui.
1. Tata letak ruang
Sebuah ruangan yang dirancang harus memiliki penataan ruang baik. Apalagi jika ukurannya besar, maka akan lebih luas untuk dilakukan penataan. Penataan tiap ruangan yang dipikirkan adalah unsur lantai, furnitur yang ada di dalamnya, dinding, ukuran, dan penempatan yang kesemuanya berdasarkan fungsi dan kegiatan yang dilakukan di masing-masing ruangan.
2. Keberagaman jenis ruangan
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Selalu ada perkembangan-perkembangan keinginan yang dimunculkan. Mengingat setiap keinginan antar manusia bisa jadi berbeda jenis dan kadarnya. Oleh karena itu, desain interior di dalam suatu bangunan harus bisa mengakomodasi segala keinginan banyak orang. Perlu sekiranya menyediakan variasi ruangan yang bisa digunakan untuk berkelompok maupun individu. Misalkan saja ada ruang khusus bermain anak-anak di dalam rumah, ada juga ruang karaoke bagi yang sudah dewasa. Kesemuanya pada prinsipinya adalah ruangan hiburan namun dibedakan berdasarkan karakter penghuninya.
3. Area personal
Manusia selain berkelompok juga merupakan manusia mandiri secara individu. Ada sifat-sifat privat yang dimiliki setiap individu dan dimiliki oleh banyak orang(universal). Suatu bangunan perlu mempertimbangkan area personal seperti kamar pribadi, kamar mandi, tempat ibadah, dsb yang akan menunjang setiap penghuni merasa aman, nyaman, dan dihargai.
4. Aspek Pencahayaan
Pencahayaan di dalam ruangan harus cukup. Jangan hanya mengandalkan sinar lampu, namun bagaimana ruangan tersebut bisa menerima pencahayaan alami dari sinar matahari juga harus di pikirkan. Selain untuk penghematan listrik, mendapatkan pencahayaan alami juga akan lebih sehat. Pencahayaan sangat penting untuk menunjang aktivitas kerja kita, apalagi pekerjaan yang membutuhkan daya pengelihatan seperti membaca, atau sedang mengerjakan tugas.
5. Tata Suara
Setting suara juga salah satu pengaturan yang penting. Apalagi fungsi ruangan tersebut membutuhkan kondisi yang tenang seperti ruang belajar. Suasana hening dibutuhkan beberapa ruangan namun jika terlalu hening juga tidak baik karena justru akan mudah menimbulkan gema dan gaung.
6. Kontrol Suhu
Perlu kita ketahui keadaan suhu normal bagi manusia berkisar 24 derajat celcius. Kondisi suhu ruangan akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas kegiatan yang dilakukan pernghuni di ruangan tersebut. Kita juga perlu mengetahui batas suhu atas yang bisa di terima tubuh manusia. Menurut Grandjen dan Hari batas toleransi suhu udara tinggi yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental manusia adalah sekitar 35-40 derajat celcius. Untuk negara dengan 2 musim seperti Indonesia diekomendasikan suhu nyaman antara 22,5-26 derajat celsius.
7. Perawatan
Berkenaan tentang bagaimana caranya setiap penguni mampu melakukan perawatan dengan seefisien mungkin. Berbicara efisien disini dalam artian hemat, dimana penghuni tidak susah dan perlu mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan perawatan. Perawatan bisa dilakukan dengan memberikan pewarnaan ulang, atau bahkan mengganti beberapa furnitur yang sudah tidak layak.
8. Kualitas udara
Sangat penting untuk menjaga kualitas udara agar terjaga kestabilan kondusifitas ruangan. Pengaturan kualitas udara tergantung dengan kondisi di lingkungan luar dan sistem ventilasi internal dari bangunan tersebut. Kualitas udara tidak berbicara mengenai suplay oksigen yang masuk saja namun juga berbicara bagaimana mengatur bau ruangan. Bisa dengan memberikan pengahrum ruangan, dan menyaring bau-bau dari luar agar tidak masuk ke dalam ruangan.
9. Gaya dan fashion
Style dan fashion adalah bagian budaya populer masa kini. Pertimbangan ini diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap sisi keindahan atau estetika ruangan. Akan lebih baik jika penggunaan warna, hiasan, dan perabotan adalah produk terbaru atau sesuai dengan karakter penghuninya. Hal itu akan menghindarkan rasa jenuh bagi para penghuninya.
10. Aspek kenyamanan
Berasal dari kata dasar nyaman, merupakan bentuk kepuasan jiwa karena indera perasa kita mengalami kenikmatan. Kondisi ruangan yang nyaman akan meningkatkan motivasi seseorang untuk bekerja di dalamnya. Karena para penghuni akan terhindar dari rasa tertekan, gelisah, serta serasa mendapatkan kebebasan untuk beraktivitas. Itulah 10 elemen penting yang harus di penuhi dalam melakukan perancangan desain interior. Bagi Para desaigner interior, 10 elemen tersebut harus di pikirkan dalam perencanaannya. Bagi Anda yang sedang melakukan perubahan desan interior, perlu sekiranya memahami 10 elemen penting tersebut untuk memudahkan proses komunikasi di dalam kerja sama yang Anda lakukan bersama desaigner Interior.

2.3 WARNA UNTUK RUMAH TEMPAT TINGGAL, KANTOR DAN RUANG PUBLIK
Setiap warna mempunyai makna sendiri, warna menunjukkan karakter dan tentunya untuk memilih warna cat rumah, baik ruang tidur utama, ruang tidur anak, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan warna cat depan rumah pun seharusnya tidak sembarangan. Diakui atau tidak warna mempunyai sugesti tersendiri, warna juga harus di sesuaikan dengan warna furniture yang ada di ruangan. Kalaupun furniture belum ada, ketika membeli furniture pun harus menyesuaikan dengan cat ruangan, agar antara warna ruangan dengan furniture yang di belinya bisa saling mendukung. Sebelum membahas warna apa yang cocok untuk ruangan anda, ada baiknya kita memahami arti dan makna setiap warna yang ada.
Arti Warna untuk Ruangan dan Rumah :
Warna Hitam : Warna ini memberikan kesan dan karakter ketegasan, kekuatan seni, formalitas, namun juga mengesankan misteri. Penempatan warna hitam yang tidak sebagai mana mestinya akan memberikan kesan kesedihan atau kegelapan. Warna hitam sebaiknya hanya bersifat decoratif atau aksesoris yang di padukan dengan warna dominan : Putih, Orange, Kuning, Hijau atau warna cerah lainnya. Sebaiknya warna hitam kurang cocok di padukan dengan warna lainnya yang cenderung gelap.
Warna Putih : Adalah warna netral yang melambangkan kesucian, kebersihan, kedamaian dan kepolosan. Sifatnya yang netral membuat warna putih cocok di padukan dengan warna apa saja.
Warna Merah : Melambangkan keberanian, hasrat, semangat dan jiwa yang penuh energik. Warna ini sangat cocok untuk di jadikan warna pelengkap ruangan, bagian sisi-sisi dinding akan nampak elegan dengan warna merah di kombinasikan dengan warna lainnya seperti abu-abu, putih, orange, kuning. Namun ruangan dengan dominan warna merah semua akan membuat ruangan menjadi terkesan gelap.
Warna Biru : Warna ini mengesankan kelembutan, keramahan, ketenangan, kedamaian dan kejujuran. Warna ini cocok untuk kamar tidur maupun ruangan keluarga yang memberikan kesan santai. Kombinasi warna biru dengan warna lainnya yang pas akan membuat ruangan semakin enak di pandang. Warna biru tua sangat cocok di padukan dengan warna putih atau abu-abu. Sementara warna biru akan terlihat gelap kalau di padukan dengan warna merah, hijau dan ungu.
Warna Hijau : Melambangkan keteduhan, alamiah, keakraban, ketenangan dan adem. Warna ini bagus untuk di tempatkan di ruangan mana saja khususnya kamar tidur, ruang keluarga dan ruang tamu. Warna Hijau cocok di padukan dengan warna yang terang seperti putih, kuning dan abu-abu.
Warna Kuning : Warna ini menggambarkan energi, kekuatan, keceriaan, semangat sampai hal kemewahan. Warna kuning bisa memberikan sugesti pada aktivitas yang penuh energik. Warna kuning mudah bagus untuk ruangan keluarga, ruang tidur utama maupun ruang tidur anak. Walaupun pada dasarnya semua ruangan cocok di beri warna kuning.
Warna Orange : Memberikan kesan kehangatan, keceriaan, persahabatan dan penuh jiwa muda. Warna ini sangat cocok buat kamar tidur remaja, ruang kerja maupun ruang tamu. Warna ini seharusnya di padukan dengan warna lainnya seperti putih, abu-abu. Jika di padukan dengan warna hitam akan memberikan kesan elegen.
Warna Ungu : Memberikan kesan misteri, kekuatan spiritual namun juga memberikan kesan romantis. Warna ini cocok sebagai warna pelengkap yang bersifat dekoratif dan cocok dipadukan dengan warna dominan putih, abu-abu, biru mudah dan merah.
Warna Coklat : Mempunyai makna persahabatan, kehangatan, ketenangan dan produktivitas. Warna ini sangat cocok untuk ruang tamu, ruang keluarga, bahkan cocok buat kamar remaja. Kombinasi yang kurang pas akan membuat kesan ruangan menjadi gelap. Warna coklat tua sebaiknya hanya di jadikan warna pelengkap saja dan cocok di padukan dengan warna dominan putih, kuning, krem dan warna cerah lainnya.Warna Abu-Abu : Warna ini mempunyai makna kedewasaan, kesederhanaan dan ketenangan. Warna ini akan tampak elegan jika di padukan dengan warna-warna lainnya yang lebih tua. Abu-Abu muda banyak di gunakan sebagai alternatif warna putih yang cocok buat dapur, ruang tamu dan ruang keluarga.
Kuning
Warna ini adalah pilihan yang baik untuk kamar tidur anak-anak karena memberi kesan hangat dan cerah. Jika Anda menyukai warna-warna cerah, madu bel adalah pilihan yang tepat untuk membuat dinding rumah Anda terlihat keren.
Warna kuning dapat melambangkan eksresi kegembiraan, rasa optimis dan sesuatu yang bersifat spontan, dapat digunakan pada bangunan yang digunakan untuk perlombaan agar membuat semangat peserta lomba.
Hijau turquoise
Cahaya terbaik yang dapat Anda berikan ke rumah Anda adalah cat dinding warna hijau turquoise. Warna ini akan menciptakan perasaan santai dan semangat. Warna Turqoise juga membantu meningkatkan semangat belajar jadi cocok digunakan untuk kamar anak Anda.Warna hijau menunjukan suatu hal yang bersifat alami dan serba sehat, sering digunakan pada rumah sakit, rumah bidan dan bangunan lain yang ingin menonjolkan sisi kesehatan.
Abu-abu
Warna ini memiliki Abitur untuk menenangkan pikiran dan untuk menciptakan ruang damai yang dapat membantu Anda untuk lebih fokus dalam hidup.Warna abu-abu berarti samar-samar karakternya dan cenderung netral tidak memihak.
Ungu muda
Warna tersebut menciptakan kesan elegan dan romantis. Anda bisa menggunakan warna ini dalam kamar untuk mendapatkan tidur yang berkualitas dan nyenyak.
Mocha
Warna ini kerap dipakai dalam rumah berdesain minimalis. Warna moka memang bagus dan memberikan Anda perasaan hangat setiap kali Anda memasuki ruangan.
Biru muda
Melihat warna biru muda di dinding akan memberi kesan sejuk, hangat dan bersahabat. Ingin rumah Anda terasa sejuk? Gunakan saja warna biru muda.Warna biru identik dengan ketenangan dan suatu kepercayaan yang tinggi, sering digunakan pada bangunan atau lambang perusahaan yang mengutamakan kepercayaan dalam melaksankan tugas dari konsumen.
Putih
Ini adalah warna dinding yang umum dan terlihat di hampir setiap rumah. Warna putih akan membuat tampilan rumah Anda ringan dan cerah. Jika Anda menyukai mebel kayu, penggunaan warna dinding putih akan membuat mebel Anda tampak berkelas. Warna putih menunjukan sebuah kerapihan, rapi , bersih dan sering juga berarti sebuah kesucian dan tingginya tingkat pemahaman supranatrural,warna putih sering digunakan pada masjid, sekolah, tempat kursus dan dunia pendidikan lainya.
Merah
Warna dinding merah membuat Anda makin bersemangat dan optimis. Tapi sebaiknya Anda tidak memakai warna ini dalam kamar agar Anda bisa tidur nyenyak.Mana warna dinding yang menjadi favorit Anda?bangun rumah memilih warna cat rumahWarna merah melambangkan emosi yang agresif, kemauan yang kuat, kekuatan dan keinginan yang menggebu-gebu oleh karena itu warna merah sering digunakan untuk pasar atau toko agar konsumen tidak terlalu berpikir panjang untuk mengambil keutusan membeli.

Desainer interior dan dekorator  interior sama-sama memiliki peran yang besar dalam peningkatan kualitas ruang hunian, meskipun bidang garap keduanya berbeda. Perbedaannya terletak pada lingkup tanggung jawabnya, dan persyaratan profesi yang harus dipenuhi.
Dekorasi interior lebih kecil lingkup kerjanya, dan merupakan bagian kecil dari pekerjaan  desain interior. Dekorasi interior secara umum terkait dengan pelapisan elemen interior  yaitu pelapisan lantai, dinding maupun perabotannya serta penataan perabot berikut asesorisnya. Tidak ada peraturan pemerintah yang mengatur pekerjaan dekorator dan tidak diperlukan persyaratan pendidikan formal, bahkan setiap orang yang memiliki bakat dan minat dapat belajar sendiri melalui majalah atau media lain untuk menjadi dekorator interior.
Sementara itu desain interior memiliki bidang yang lebih luas dan khusus dengan tanggung jawab yang lebih besar meliputi perancangan furnitur, memilih bahan, menetapkan konstruksi, menentukan warna, merencanakan tata letak ruang dengan pertimbangan aksesibilitas  dan lain-lain yang semuanya didasarkan atas pertimbangan fungsional, keamanan, kenyamanan, dan keindahan. Desainer interior harus memenuhi persyaratan pendidikan formal di bidangnya dan memiliki pengalaman perancangan yang memadai, bahkan di beberapa negara maju, desainer interior harus memiliki sertifikasi yang didapat melalui ujian yang diselenggarakan oleh suatu lembaga sertifikasi yakni NCIDQ (National Council for Interior Design Qualification). Tapi persyaratan ini belum diterapkan di semua negara, termasuk Indonesia.
 Jadi apabila seorang yang telah menempuh pendidikan formal di bidang desain interior akan tetapi tidak memiliki pengalaman yang memadai dalam penanganan suatu proyek desain, maka yang bersangkutan belum dapat disebut sebagai desainer interior, sementara itu siapapun dapat menjadi dekorator interior tanpa menempuh pendidikan formal, asalkan ia memiliki kemampuan di bidang seni mendekorasi ruang. Dengan demikian jelaslah perbedaan antara desain interior dan dekorasi interior, sehingga diharapkan tidak lagi terjadi kebingungan, overlapping, penyamaan sebutan dan persepsi yang keliru mengenai keduanya.  
Persepsi publik yang keliru akan selamanya keliru apabila tidak diluruskan dengan penjelasan yang komprehensif disertai contoh-contoh perbandingan yang jelas, agar masyarakat pun menjadi tahu bahwa ada profesi khusus selain arsitek dan insinyur yang membidangi masalah perancangan ruang, yakni profesi desainer interior dan dekorator interior. Sekian dan
Terima Kasih

1 comment: