DESAIN INTERIOR DAN DEKORASI INTERIOR RUMAH UNTUK MAKET
Desain
interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang
ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah
manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didaarkan pada ilmu
desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu
lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik
fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada
didalamnya menjadi lebih baik.
Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara
Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara
Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Pertama, perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai
dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling
plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan
teknis presentasi lainnya.
Kedua, perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain
interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture,
desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
Ketiga, perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias,
misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun,
dll.
A. PENGERTIAN DEKORASI INTERIOR
1. Dekorasi Interior
Dekorasi berasal
dari kata dalam
bahasa Inggris :
“decorate” yang berarti menghiasi sedangkan “decoration”
disebutkan dalam sumber yang sama berarti
hiasan. (Echols, 2006:169).Di atas dapat kita ambil pengertiannya bahwa
dekorasi terkait dengan kegiatan hias-menghias atau suatu kegiatan yang
bertujuan untuk memperindah sesuatu. Pengertian
dekorasi interior disebutkan
sebagai berikut: Interior
decoration generally refers to
something that deals with finishes, surfaces, furniture, and wall coverings.
Jadi dekorasi interior secara
umum terkait dengan sesuatu yang menyangkut finishing (pengecatan, pelapisan),
pengolahan permukaan, penataan perabot dan pelapisan dinding. Meskipun dekorasi
adalah merupakan elemen kunci dari sebuah desain interior, akan tetapi
tidak secara khusus memperhatikan
interaksi dan kebiasaan
manusia yang merupakan
bidang kerjanya desainer
interior. Pelaku kegiatan dekorasi disebut dekorator, dari kata dalam bahasa
Inggris: decorator yang berarti penghias, sementara decorator interior
diartikan sebagai penghias ruang. (Echols, 2006:269). Meskipun hanya bertugas
menghias ruang, seorang dekorator interior dapat pula bekerja di berbagai
bidang perancangan dan bekerja bersama dengan desainer interior dalam melakukan
kegiatan perancangan seperti merancang showroom dan mendesain ulang tata ruang.
Akan tetapi tidak ada persyaratan yang
mengharuskan profesi ini
harus memiliki ijin
resmi dari pemerintah
untuk berpraktek, sebagaimana pendapat di bawah ini:
An interior decorator may work
in a variety of venues from a design showroom to a remodeling retail store.
There is no government regulation regarding the work of an interior decorator.Dengan
tidak adanya persyaratan perijinan maupun pendidikan formal di bidang dekorasi
interior tersebut, maka siapa saja dapat menjadi dekorator interior.
B. Tujuan Desain Interior
Tujuan desain interior menurut
Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah untuk :
1. Memperbaiki fungsi
2. Memperkaya nilai estetika
3. Meningkatkan aspek
psikologis dari sebuah ruangan
B. ELEMEN DASAR INTERIOR
Menurut Wicaksono dan Tisnawati
(2014), elemen elemen dasar interior adalah sebagai berikut :
1. Garis
Sebuah garis adalah unsur dasar
seni, mengacu padatanda menerus yang dibuat disebuah permukaan. Titik adalah
dasar terjadinya bentuk ruang yang menunjukkan suatu letak di dalam ruang.
Titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena itu garis
bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat
digunakan untuk menunjukkan :
Ujung ujung garis
Persilangan antara dua garis
bidang atau ruang
Titik pusat medan/ruang
2. Bentuk (form)
Bentuk merupakan unsur seni.
Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok geometris dua atau tiga dimensi yang
memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan
memahaminya dengan persepsi. Terdapat tiga bentuk primer yaitu lingkaran,
segitiga,dan bujur sangkar.
Lingkaran merupakan suatu sosok
terpusat ke arah dalam, pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya
menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu
bidang akan memperkuat sifat alaminya sebagai poros
Segitiga menunjukkan
stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu, segitiga merupakan bentuk
yang sangat stabil. Namun jika salah satu sudutnya yang menjadi penumpu
segitiga juga dapat tampak seimbang dalam tahap yang sangat kritis atau tampak
tidak stabil dan cenderung jatuh pada sisinya
Bujur Sangkar m enunjukkan
sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan bentuk yang statis, netral, dan
tidak mempunyai arah tertentu.Bentuk bentuk segiempat lainnya dapat dianggap
sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar,yang berubah dengan adanya penambahan
tinggi atau lebarnya.
a. Organisasi Bentuk
Berikut ini beberapa bentuk
dapat ditambahkan dan dikelompokkan dalam beberapa kategori pengorganisasian
Bentuk yang ditambahkan
sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk dominan yang beradadi tengah
bentuk yang diatur dalam suatu deret yang berulang bentuk bentuk yang diatur
dalam suatu deret dan berulang
Bentuk cluster,yaitu bentuk
bentuk yang saling berdekatan atau bersama sama menerima kesamaan visual
modular yang hubungannya satu sama lain diatur oleh grid grid tiga dimensi
b. Elemen Pembentuk Ruang
Ruangan interior dibentuk oleh
beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu
dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila salah satu
diantaranya tidak ada maka tidak dapat disebut sebagai interior karena ruangan
tersebut tidak dapat berfungsi dan dipergunakan dengan baik. Secara tiga
dimensional, terdapat empat elemen dasar pembentuk interior yang terdiri dari
tiga bidang dimensional (3D) yang akan membentuk volume (panjang x lebar x
tinggi) sebuah ruangan :
Lantai sebagai bidang bawah
penyekat
Plafon sebagai bidang atas
diaplikasikan ke dalam tiga bidang dimnsional diatas juga perabot /furniture,
biasanya berwujud kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan, vegetasi, lampu dll
3. Bidang (shape)
Bidang adalah sebuah luasan
yang tertutup dengan batas batas yang ditentukan oleh unsur unsur lainnya yaitu
garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan
kedua sisinya akan membentuk sebuah bidang. Bidang hanya terbatas pada dua
dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang geometris seperti lingkaran, persegi
panjang, segi empat, segi tiga, dan sebagainya memiliki sebuah batasan yang
jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh beberapa garis. Ciri ciri permukaan suatu
bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan
stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk menunjukkan batasan sebuah ruangan.
Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai bidang
atap. Bidang atas merupakan unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari
unsur unsur iklim. Bidang atas juga merupakan bidang langit langit yang menjadi
unsur pelindung ruang di dalam arsitektur. dinding vertikal secara visual
paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang. pendukung secara fisik dan
menjadi dasar bentuk bentuk bangunan secara visual. Bidang lantai merupakan
pendukung kegiatanpengguna di dalam bangunan
4. Ruang (space)
Menurut Wicaksono dan Tisnawati
(2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan
peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang dapat juga berdampak pada
perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam arsitektur, dan akan
berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang memiliki panjan, lebar dan
tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta posisi. Sebuah bidang yang
dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang.
Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan arsitektur,suatu
ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam atau
dibatasi oleh bidang bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang kosong.
5. Cahaya (light)
Cahaya mempengaruhi penataan
interior dalam hal :
Menentukan atmosfer ruang
Mempengaruhi mood pengguna
Mendukung fungsi ruang
Pada perancangan interior,
jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan.
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses
menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya sehingga pada
siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang efektif ke
dalam ruangan.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait
dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri. Menurut perletakannya,
pencahayaan dibagi menjadi :
Lampu lantai
Lampu dinding
Lampu plafon
Faktor faktor tata cahaya
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: armatur cahaya dari lampu dalam armatur
langit, dinding, lantai menempel atau digantung di langit langit
Dimensi atau ukuran luas
ruangan
Tema tata cahaya dapat dibagi
menjadi 5, yaitu : untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan. Hal ini bisa
dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah
ataupun penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu digunakan
untuk menimbulkan kesan seolah olah seseorang sedang berada di alam. Hal ini
bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya alami seperti lilin, lampu templok,
obor dengan dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami untuk memamerkan
atau memajang produk atau karya seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan
penataan direct lighting dan indirect lighting konsep less is more yang
menggunakan cahaya buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya
alami ke dalam ruangan penggabungan penataan suara, cahaya, air, udara,
vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah terhadap
kualitas penataan sebuah ruangan
6. Warna (color)
Semua warna dapat menimbulkan
efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur
dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda beda terhadap
keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang yang dapat mempengaruhi
keberadaan sebuah ruangan. Jenis warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna
primer, warna sekunder dan warna tersier.
Tujuan dari warna menurut
Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah :
1.
Menciptakan suasana
2.
Menunjukkan kesatuan atau keragaman
3.
Mengungkapkan karakter bahan
4.
Mendefinisikan bentuk
5.
Mempengaruhi proporsi
6.
Mempengaruhi skala
7.
Memberikan kesan berat
7. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif
yang dipergunakan secara berulang. Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari
sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah objek. Motif garis horizontal
akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan
kesan ruangan.
8. Tekstur (texture)
Tekstur adalah
nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat. Tekstur juga berkaitan
dengan material dan bahan yang digunakan.
C. PRINSIP PRINSIP DESAIN INTERIOR
Didalam bidang desain interior,
hal ini pun memiliki prinsip, yaitu ;
1.Unity and Harmony
Unity/kesatuan adalah
keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang
utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk
satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara membentuk
kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan membentuk
kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun dengan
atau untuk mendukung tema.
2.Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan/balance adalah suatu
kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian visuil dari dua bagian pada
dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama.
Aksen pun harus memiliki
keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya. Keseimbangan terbagi 3 yaitu:
simetris, asimetris, dan radial
3. Focal Point
Focal Point disini maksudnya
adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Dalam suatu ruang bisa terdapat
satu atau lebih focal point. Misalnya focal point pada ruangan adalah jendela
besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan.
4. Ritme
Dalam desain interior, ritme
adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai
kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5. Details
Detail adalah hal hal yang
terperinci yang akan diterapkan pada suatu desain interior misalnya pemilihan
sakelar, tata cahaya ruang , letak pot bunga dan lainnya yang akan menambah
nilai suatu ruang.
6.Skala dan Proporsi
Skala adalah suatu sistem
pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam satuan cm, inchi atau
apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur yang dimaksud dengan
skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-komponennya
dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim, skala
manusiawi, skala monumental/megah, skala kejutan. Menurut Vitruvius proporsi
berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil
dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat
rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Proporsi dalam
arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara
bagian dengan keseluruhan.
D. KONSEP INTERIOR
A. Definisi Konsep
Konsep adalah representasi
mental yang menggunakan otak untuk menunjukkan klasifikasi terhadap berbagai
hal di dunia. Konsep merupakan representasi mental yang memungkinkan seseorang
menarik kesimpulan yang tepat tentang jenis entitas yang dijumpai pada
kehidupan sehari hari.
B. Konsep Dasar Perancangan
Konsep desain sebagai ide
kreatif dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan desain klien. Konsep desain dapat
berupa desain grafis atau ide benda fisik yang mirip dengan prototipe. Konsep
desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan atau problematika desain. Secara subjektif, pencarian konsep
adalah suatu tahapan proses kegiatan (ekplorasi) intelektual untuk menangkap
sesuatu hal dengan panca indra secara objektif. Dapatdikatan konsep adalah
gagasan yang memadukan berbagai unsur dalam suatu kesatuan. Beberapa prinsip
yang hanrus diperhatikan dalam perencanaan interior antara lain :
Pengatuaran denah (lay out)
sebuah bangunan dan penetapan ukuran atau dimensi yang diukur dengan skala
tertentu yaitu metrik untuk skala Internasional (British, Indonesia) dan inchi
(AS)
Penentuan tata warna dalam
ruangan ruangan tersebut, Penentuan letak dan arah, Penyesuaian interior dengan
elemen dasar pembentuk tata ruang dalam
C. Konsep Interior
Ada beberapa konsep yang
biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :
1. Rustik
Secara harfiah, Rustik
diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan kasar. Rustic dalam
bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur yang kasar
dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang berbasis
pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam gaya yang
menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi. Desain
rustik adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan. Gaya rustik bisa diartikan sebagai gaya dalam
desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami, dari
material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam,
dan sebagainya.Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang
mengutamakan bahan alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen ruang.
Dalam penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain
rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb. Desain interior rustik modern akan
membuat pengguna ruang merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan
pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan perancangan suasna ruang agar
terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah
log kayu yang dibangun di daerah iklim kutub. Demi menghangatnkan diri, maka
digunakan material yang sesuai dan compatible seperti logwood yang disusun di
semua elemen ruang. Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna
yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan
sebagainya serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
2. Konsep Klasik
Konsep klasik berasal dari gaya
Yunani dan Romawi dimana konsep ini berbasispada susunan, keseimbangan, dan
harmonisasi yang sempurna. Desain klasik tidak termasuk elemen modern dan
pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik berangkat dari tradisi. Sebuah
ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak titik fokus. tungku
api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus yang sering
digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan mewah. Konsep ini
sering digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna karena
menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau.
Kekurangan konsep klasik terletak pada penggunaan material yang lebih banyak
dan tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya.
3. Konsep modern minimalis
Desain interiordengan gaya
minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing lagi gaya minimalis
diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920 silam, desain
minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti saat ini.
Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai banyak
dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun
kemudian atau pada tahun 2000 sampai sekarang. Banyak orang beranggapan bahwa
konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan ruang sederhana
namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang.
Padahal konsep sejati dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu
alasan utama dari munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk
protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam
menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya
penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior
yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan dan
aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian
ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap
penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi
arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini
banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk
mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
4. Konsep futuristik
Futuristik mempunyai arti yang
bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada ruang berarti
citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke masa depan atau citra
bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui
ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan pemahaman desainer
terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya menggunakan bahan
bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa digunakan untuk pesawat
ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain yang bersifat iconic yang
berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya adalah pada harga material
yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/ material logam dan kombinasinya
sebagai finishing akhir
5. Konsep Eklektik
Ekletik berarti memadukan unsur
terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih besar untuk
bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak, dan aksesor.
Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat,
dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa
menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap
dipandang.
E. PERBANDINGAN DESAIN INTERIOR DAN DEKORASI INTERIOR
Bedasarkan uraian sebelumnya,
maka perbandingan antara desain interior dan dekorasi nterior dapat dilihat
pada tabel di bawah ini, yang dibuat oleh Lisa Whited IIDA/ASID yang
menggambarkan perbedaan antara desainer interior dan dekorator interior.
Item
|
Interior Designer
|
Interior Decorator
|
Furniture
|
Merancang bentuk perabot
dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya, keawetan finishing, kestabilan
struktural dalam penggunaan, memilih rel laci, engsel dan handel yang tepat,
serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan dalam ruang
|
Memilih gaya, finishing dan
penempatannya dalam ruang.
|
Penutup Jendela/Window covering
|
Menentukan tipe dan gaya yang
tepat berdasarkan atas pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti
api, perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.
|
Memilih warna dan tekstur,
merancang gaya
|
Benda seni dan aksesoris/Artwork and accesories
|
Memilih bentuk dan metode
yang tepat dalam penempatan benda seni tersebut pada dan memastikan bahwa
benda tersebut tidak akan jatuh dan melukai seseorang.
|
Memilih dan menempatkan
benda-benda seni dan asesoris ruang
|
Finishing dinding/Wall finishes
|
Memilih jenis yang tepat
berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam
pembersihan, keamanan dari api, memastikan bahwa wall finishes yang digunakan
tidak menimbulkan alergi, dan tidak beracun
|
Memilih warna, gaya, tekstur
finishingnya.
|
Tanaman /Plants
|
Memilih jenis tanaman yang
seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang dipilih tidak memiliki bau yang
kuat atau beracun yang membahayakan manusia terutama anak-anak kecil.
|
Memilih dan menempatkan
tanaman beserta wadahnya.
|
Rencana Ruang/Floor Plan
|
Menggambarkan rencana ruang
yang menunjukkan letak perabot yang
sesuai dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang.
|
Menggambarkan rencana ruang
yang menunjukkan letak perabot yang
sesuai dengan keinginan klien
|
Pencahayaan/Lighting
|
Memilih jenis dan bentuk
lampu berikut kekuatannya sesuai dengan fungsi dan kesan yang diinginkan,
menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu berikut pengontrolnya.
|
Memilih bentuk lampu
|
Lantai /Floor
|
Menentukan bahan,bentuk dan
warna serta pola lantai yang tepat berdasarkan fungsi dan kesan yang
diinginkan, ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan
(tidak licin)
|
Memilih jenis, warna, tektur
dan pola lantai
|
2.2 PERBEDAAN ELEMEN DEKORASI INTERIOR UNTUK RUMAH TEMPAT TINGGAL, KANTOR,
DAN RUANG PUBLIK.
Pengetahuan akan elemen-elemen
dasar ini harus diketahui oleh setiap desaigner interior. Gunanya untuk
memunculkan kriteria-kriteria desaign sesuai setiap elemen. Selain itu, kita
dapat memahami elemen yang perlu di pertimbangkan dalam desain interior akan
bisa menggambarkan standart interior yang baik. Berikut ini
perbedaan-perbedaan elemen-elemen dasar
desain interior yang perlu kita ketahui.
1. Tata letak ruang
Sebuah ruangan yang dirancang
harus memiliki penataan ruang baik. Apalagi jika ukurannya besar, maka akan
lebih luas untuk dilakukan penataan. Penataan tiap ruangan yang dipikirkan
adalah unsur lantai, furnitur yang ada di dalamnya, dinding, ukuran, dan
penempatan yang kesemuanya berdasarkan fungsi dan kegiatan yang dilakukan di
masing-masing ruangan.
2. Keberagaman jenis ruangan
Manusia adalah makhluk yang
tidak pernah puas. Selalu ada perkembangan-perkembangan keinginan yang
dimunculkan. Mengingat setiap keinginan antar manusia bisa jadi berbeda jenis
dan kadarnya. Oleh karena itu, desain interior di dalam suatu bangunan harus
bisa mengakomodasi segala keinginan banyak orang. Perlu sekiranya menyediakan
variasi ruangan yang bisa digunakan untuk berkelompok maupun individu. Misalkan
saja ada ruang khusus bermain anak-anak di dalam rumah, ada juga ruang karaoke
bagi yang sudah dewasa. Kesemuanya pada prinsipinya adalah ruangan hiburan
namun dibedakan berdasarkan karakter penghuninya.
3. Area personal
Manusia selain berkelompok juga
merupakan manusia mandiri secara individu. Ada sifat-sifat privat yang dimiliki
setiap individu dan dimiliki oleh banyak orang(universal). Suatu bangunan perlu
mempertimbangkan area personal seperti kamar pribadi, kamar mandi, tempat
ibadah, dsb yang akan menunjang setiap penghuni merasa aman, nyaman, dan
dihargai.
4. Aspek Pencahayaan
Pencahayaan di dalam ruangan
harus cukup. Jangan hanya mengandalkan sinar lampu, namun bagaimana ruangan
tersebut bisa menerima pencahayaan alami dari sinar matahari juga harus di
pikirkan. Selain untuk penghematan listrik, mendapatkan pencahayaan alami juga
akan lebih sehat. Pencahayaan sangat penting untuk menunjang aktivitas kerja
kita, apalagi pekerjaan yang membutuhkan daya pengelihatan seperti membaca,
atau sedang mengerjakan tugas.
5. Tata Suara
Setting suara juga salah satu
pengaturan yang penting. Apalagi fungsi ruangan tersebut membutuhkan kondisi
yang tenang seperti ruang belajar. Suasana hening dibutuhkan beberapa ruangan
namun jika terlalu hening juga tidak baik karena justru akan mudah menimbulkan
gema dan gaung.
6. Kontrol Suhu
Perlu kita ketahui keadaan suhu
normal bagi manusia berkisar 24 derajat celcius. Kondisi suhu ruangan akan
sangat berpengaruh terhadap efektifitas kegiatan yang dilakukan pernghuni di
ruangan tersebut. Kita juga perlu mengetahui batas suhu atas yang bisa di
terima tubuh manusia. Menurut Grandjen dan Hari batas toleransi suhu udara
tinggi yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental manusia adalah sekitar 35-40
derajat celcius. Untuk negara dengan 2 musim seperti Indonesia diekomendasikan
suhu nyaman antara 22,5-26 derajat celsius.
7. Perawatan
Berkenaan tentang bagaimana
caranya setiap penguni mampu melakukan perawatan dengan seefisien mungkin.
Berbicara efisien disini dalam artian hemat, dimana penghuni tidak susah dan
perlu mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan perawatan. Perawatan bisa
dilakukan dengan memberikan pewarnaan ulang, atau bahkan mengganti beberapa
furnitur yang sudah tidak layak.
8. Kualitas udara
Sangat penting untuk menjaga
kualitas udara agar terjaga kestabilan kondusifitas ruangan. Pengaturan
kualitas udara tergantung dengan kondisi di lingkungan luar dan sistem
ventilasi internal dari bangunan tersebut. Kualitas udara tidak berbicara mengenai
suplay oksigen yang masuk saja namun juga berbicara bagaimana mengatur bau
ruangan. Bisa dengan memberikan pengahrum ruangan, dan menyaring bau-bau dari
luar agar tidak masuk ke dalam ruangan.
9. Gaya dan fashion
Style dan fashion adalah bagian
budaya populer masa kini. Pertimbangan ini diperlukan untuk memberikan nilai
tambah terhadap sisi keindahan atau estetika ruangan. Akan lebih baik jika
penggunaan warna, hiasan, dan perabotan adalah produk terbaru atau sesuai
dengan karakter penghuninya. Hal itu akan menghindarkan rasa jenuh bagi para
penghuninya.
10. Aspek kenyamanan
Berasal dari kata dasar nyaman,
merupakan bentuk kepuasan jiwa karena indera perasa kita mengalami kenikmatan.
Kondisi ruangan yang nyaman akan meningkatkan motivasi seseorang untuk bekerja
di dalamnya. Karena para penghuni akan terhindar dari rasa tertekan, gelisah,
serta serasa mendapatkan kebebasan untuk beraktivitas. Itulah 10 elemen penting
yang harus di penuhi dalam melakukan perancangan desain interior. Bagi Para
desaigner interior, 10 elemen tersebut harus di pikirkan dalam perencanaannya.
Bagi Anda yang sedang melakukan perubahan desan interior, perlu sekiranya
memahami 10 elemen penting tersebut untuk memudahkan proses komunikasi di dalam
kerja sama yang Anda lakukan bersama desaigner Interior.
2.3 WARNA UNTUK RUMAH TEMPAT TINGGAL, KANTOR DAN RUANG PUBLIK
Setiap warna mempunyai makna
sendiri, warna menunjukkan karakter dan tentunya untuk memilih warna cat rumah,
baik ruang tidur utama, ruang tidur anak, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan
warna cat depan rumah pun seharusnya tidak sembarangan. Diakui atau tidak warna
mempunyai sugesti tersendiri, warna juga harus di sesuaikan dengan warna
furniture yang ada di ruangan. Kalaupun furniture belum ada, ketika membeli
furniture pun harus menyesuaikan dengan cat ruangan, agar antara warna ruangan
dengan furniture yang di belinya bisa saling mendukung. Sebelum membahas warna
apa yang cocok untuk ruangan anda, ada baiknya kita memahami arti dan makna
setiap warna yang ada.
Arti Warna untuk Ruangan dan
Rumah :
Warna Hitam : Warna ini
memberikan kesan dan karakter ketegasan, kekuatan seni, formalitas, namun juga
mengesankan misteri. Penempatan warna hitam yang tidak sebagai mana mestinya
akan memberikan kesan kesedihan atau kegelapan. Warna hitam sebaiknya hanya
bersifat decoratif atau aksesoris yang di padukan dengan warna dominan : Putih,
Orange, Kuning, Hijau atau warna cerah lainnya. Sebaiknya warna hitam kurang
cocok di padukan dengan warna lainnya yang cenderung gelap.
Warna Putih : Adalah warna
netral yang melambangkan kesucian, kebersihan, kedamaian dan kepolosan.
Sifatnya yang netral membuat warna putih cocok di padukan dengan warna apa
saja.
Warna Merah : Melambangkan
keberanian, hasrat, semangat dan jiwa yang penuh energik. Warna ini sangat
cocok untuk di jadikan warna pelengkap ruangan, bagian sisi-sisi dinding akan
nampak elegan dengan warna merah di kombinasikan dengan warna lainnya seperti
abu-abu, putih, orange, kuning. Namun ruangan dengan dominan warna merah semua
akan membuat ruangan menjadi terkesan gelap.
Warna Biru : Warna ini
mengesankan kelembutan, keramahan, ketenangan, kedamaian dan kejujuran. Warna
ini cocok untuk kamar tidur maupun ruangan keluarga yang memberikan kesan
santai. Kombinasi warna biru dengan warna lainnya yang pas akan membuat ruangan
semakin enak di pandang. Warna biru tua sangat cocok di padukan dengan warna
putih atau abu-abu. Sementara warna biru akan terlihat gelap kalau di padukan
dengan warna merah, hijau dan ungu.
Warna Hijau : Melambangkan
keteduhan, alamiah, keakraban, ketenangan dan adem. Warna ini bagus untuk di
tempatkan di ruangan mana saja khususnya kamar tidur, ruang keluarga dan ruang
tamu. Warna Hijau cocok di padukan dengan warna yang terang seperti putih,
kuning dan abu-abu.
Warna Kuning : Warna ini
menggambarkan energi, kekuatan, keceriaan, semangat sampai hal kemewahan. Warna
kuning bisa memberikan sugesti pada aktivitas yang penuh energik. Warna kuning
mudah bagus untuk ruangan keluarga, ruang tidur utama maupun ruang tidur anak.
Walaupun pada dasarnya semua ruangan cocok di beri warna kuning.
Warna Orange : Memberikan kesan
kehangatan, keceriaan, persahabatan dan penuh jiwa muda. Warna ini sangat cocok
buat kamar tidur remaja, ruang kerja maupun ruang tamu. Warna ini seharusnya di
padukan dengan warna lainnya seperti putih, abu-abu. Jika di padukan dengan
warna hitam akan memberikan kesan elegen.
Warna Ungu : Memberikan kesan
misteri, kekuatan spiritual namun juga memberikan kesan romantis. Warna ini
cocok sebagai warna pelengkap yang bersifat dekoratif dan cocok dipadukan
dengan warna dominan putih, abu-abu, biru mudah dan merah.
Warna Coklat : Mempunyai makna
persahabatan, kehangatan, ketenangan dan produktivitas. Warna ini sangat cocok
untuk ruang tamu, ruang keluarga, bahkan cocok buat kamar remaja. Kombinasi
yang kurang pas akan membuat kesan ruangan menjadi gelap. Warna coklat tua
sebaiknya hanya di jadikan warna pelengkap saja dan cocok di padukan dengan
warna dominan putih, kuning, krem dan warna cerah lainnya.Warna Abu-Abu : Warna
ini mempunyai makna kedewasaan, kesederhanaan dan ketenangan. Warna ini akan
tampak elegan jika di padukan dengan warna-warna lainnya yang lebih tua.
Abu-Abu muda banyak di gunakan sebagai alternatif warna putih yang cocok buat
dapur, ruang tamu dan ruang keluarga.
Kuning
Warna ini adalah pilihan yang
baik untuk kamar tidur anak-anak karena memberi kesan hangat dan cerah. Jika
Anda menyukai warna-warna cerah, madu bel adalah pilihan yang tepat untuk
membuat dinding rumah Anda terlihat keren.
Warna kuning dapat melambangkan
eksresi kegembiraan, rasa optimis dan sesuatu yang bersifat spontan, dapat
digunakan pada bangunan yang digunakan untuk perlombaan agar membuat semangat
peserta lomba.
Hijau turquoise
Cahaya terbaik yang dapat Anda
berikan ke rumah Anda adalah cat dinding warna hijau turquoise. Warna ini akan
menciptakan perasaan santai dan semangat. Warna Turqoise juga membantu
meningkatkan semangat belajar jadi cocok digunakan untuk kamar anak Anda.Warna
hijau menunjukan suatu hal yang bersifat alami dan serba sehat, sering
digunakan pada rumah sakit, rumah bidan dan bangunan lain yang ingin
menonjolkan sisi kesehatan.
Abu-abu
Warna ini memiliki Abitur untuk
menenangkan pikiran dan untuk menciptakan ruang damai yang dapat membantu Anda
untuk lebih fokus dalam hidup.Warna abu-abu berarti samar-samar karakternya dan
cenderung netral tidak memihak.
Ungu muda
Warna tersebut menciptakan
kesan elegan dan romantis. Anda bisa menggunakan warna ini dalam kamar untuk
mendapatkan tidur yang berkualitas dan nyenyak.
Mocha
Warna ini kerap dipakai dalam
rumah berdesain minimalis. Warna moka memang bagus dan memberikan Anda perasaan
hangat setiap kali Anda memasuki ruangan.
Biru muda
Melihat warna biru muda di
dinding akan memberi kesan sejuk, hangat dan bersahabat. Ingin rumah Anda
terasa sejuk? Gunakan saja warna biru muda.Warna biru identik dengan ketenangan
dan suatu kepercayaan yang tinggi, sering digunakan pada bangunan atau lambang
perusahaan yang mengutamakan kepercayaan dalam melaksankan tugas dari konsumen.
Putih
Ini adalah warna dinding yang
umum dan terlihat di hampir setiap rumah. Warna putih akan membuat tampilan
rumah Anda ringan dan cerah. Jika Anda menyukai mebel kayu, penggunaan warna
dinding putih akan membuat mebel Anda tampak berkelas. Warna putih menunjukan
sebuah kerapihan, rapi , bersih dan sering juga berarti sebuah kesucian dan
tingginya tingkat pemahaman supranatrural,warna putih sering digunakan pada
masjid, sekolah, tempat kursus dan dunia pendidikan lainya.
Merah
Warna dinding merah membuat
Anda makin bersemangat dan optimis. Tapi sebaiknya Anda tidak memakai warna ini
dalam kamar agar Anda bisa tidur nyenyak.Mana warna dinding yang menjadi
favorit Anda?bangun rumah memilih warna cat rumahWarna merah melambangkan emosi
yang agresif, kemauan yang kuat, kekuatan dan keinginan yang menggebu-gebu oleh
karena itu warna merah sering digunakan untuk pasar atau toko agar konsumen
tidak terlalu berpikir panjang untuk mengambil keutusan membeli.
Desainer interior dan
dekorator interior sama-sama memiliki
peran yang besar dalam peningkatan kualitas ruang hunian, meskipun bidang garap
keduanya berbeda. Perbedaannya terletak pada lingkup tanggung jawabnya, dan
persyaratan profesi yang harus dipenuhi.
Dekorasi interior lebih kecil
lingkup kerjanya, dan merupakan bagian kecil dari pekerjaan desain interior. Dekorasi interior secara
umum terkait dengan pelapisan elemen interior
yaitu pelapisan lantai, dinding maupun perabotannya serta penataan
perabot berikut asesorisnya. Tidak ada peraturan pemerintah yang mengatur
pekerjaan dekorator dan tidak diperlukan persyaratan pendidikan formal, bahkan
setiap orang yang memiliki bakat dan minat dapat belajar sendiri melalui
majalah atau media lain untuk menjadi dekorator interior.
Sementara itu desain interior
memiliki bidang yang lebih luas dan khusus dengan tanggung jawab yang lebih
besar meliputi perancangan furnitur, memilih bahan, menetapkan konstruksi,
menentukan warna, merencanakan tata letak ruang dengan pertimbangan
aksesibilitas dan lain-lain yang
semuanya didasarkan atas pertimbangan fungsional, keamanan, kenyamanan, dan
keindahan. Desainer interior harus memenuhi persyaratan pendidikan formal di
bidangnya dan memiliki pengalaman perancangan yang memadai, bahkan di beberapa
negara maju, desainer interior harus memiliki sertifikasi yang didapat melalui
ujian yang diselenggarakan oleh suatu lembaga sertifikasi yakni NCIDQ (National
Council for Interior Design Qualification). Tapi persyaratan ini belum diterapkan
di semua negara, termasuk Indonesia.
Jadi apabila seorang yang telah menempuh
pendidikan formal di bidang desain interior akan tetapi tidak memiliki
pengalaman yang memadai dalam penanganan suatu proyek desain, maka yang
bersangkutan belum dapat disebut sebagai desainer interior, sementara itu
siapapun dapat menjadi dekorator interior tanpa menempuh pendidikan formal,
asalkan ia memiliki kemampuan di bidang seni mendekorasi ruang. Dengan demikian
jelaslah perbedaan antara desain interior dan dekorasi interior, sehingga
diharapkan tidak lagi terjadi kebingungan, overlapping, penyamaan sebutan dan
persepsi yang keliru mengenai keduanya.
Persepsi publik yang keliru
akan selamanya keliru apabila tidak diluruskan dengan penjelasan yang
komprehensif disertai contoh-contoh perbandingan yang jelas, agar masyarakat
pun menjadi tahu bahwa ada profesi khusus selain arsitek dan insinyur yang
membidangi masalah perancangan ruang, yakni profesi desainer interior dan
dekorator interior. Sekian dan
Terima Kasih
1 comment:
sangat membantu
Post a Comment